8 Khasiat Jus Seledri bagi Kesehatan Tubuh yang Terbukti Secara Riset

Senin, 01 Desember 2025 | 08:29:36 WIB
8 Khasiat Jus Seledri bagi Kesehatan Tubuh yang Terbukti Secara Riset

JAKARTA - Di tengah meningkatnya tren hidup sehat, berbagai minuman alami mulai kembali digemari dan dijadikan bagian dari rutinitas harian.

Salah satu yang menonjol beberapa tahun terakhir adalah jus seledri. Meski tampil sederhana sebagai sayuran hijau yang biasa menjadi pelengkap masakan, nyatanya seledri menyimpan manfaat yang jauh lebih besar ketika diolah menjadi minuman segar. Kandungan vitamin, mineral, serta antioksidannya membuat jus ini dinilai mampu memberikan dukungan signifikan bagi kesehatan tubuh.

Seiring semakin banyaknya penelitian yang mengungkap efek positif dari senyawa alami di dalam seledri, minuman ini pun menjadi pilihan banyak orang yang menginginkan cara praktis menjaga kesehatan. 

Bagi Anda yang sedang mencari minuman mudah dibuat namun memberikan manfaat nyata, jus seledri bisa menjadi salah satu opsi yang patut dipertimbangkan. Berdasarkan penjelasan dari Medical News Today, berikut berbagai khasiat jus seledri yang didukung riset ilmiah dan menunjukkan potensi besar bagi tubuh.

Mengurangi Alergi dan Peradangan Saluran Pernapasan

Salah satu manfaat penting dari seledri berasal dari kandungan luteolin, senyawa yang diketahui memiliki efek antiinflamasi. Penelitian tahun 2017 pada tikus menunjukkan bahwa pemberian luteolin sebelum paparan alergen mampu mengurangi peradangan pada hidung dan paru-paru hewan uji tersebut. 

Kondisi seperti asma dan rinitis merupakan gangguan yang sering kali berawal dari peradangan di saluran pernapasan. Walaupun hasil ini masih perlu dibuktikan lebih lanjut pada manusia, temuan tersebut memberi gambaran bahwa luteolin berpotensi menjadi agen alami untuk menekan gejala alergi.

Membantu Meredakan Nyeri Sendi

Selain luteolin, seledri juga mengandung apigenin yang memiliki peran penting dalam meredakan gejala radang sendi. Studi tahun 2015 pada tikus memperlihatkan bahwa apigenin dapat menekan aktivitas sistem kekebalan tubuh yang terlalu agresif dan memicu peradangan pada jaringan sendi. 

Tikus yang diberi apigenin mengalami penurunan peradangan dan onset gejala radang sendi yang muncul lebih lambat. Temuan ini memberikan harapan bahwa konsumsi seledri dapat membantu individu yang mengalami masalah nyeri atau peradangan sendi.

Menjaga Kesehatan Otak

Kesehatan otak juga mendapat manfaat dari dua senyawa utama dalam seledri, yaitu luteolin dan apigenin. Studi pada tahun 2013 yang dilakukan pada tikus dengan gangguan otak akibat diabetes menemukan bahwa luteolin dapat mengurangi kerusakan sel otak dan meningkatkan kemampuan daya ingat. 

Selain itu, riset tahun 2015 mengungkap bahwa apigenin mampu memperlambat penurunan fungsi otak pada kondisi degeneratif seperti Alzheimer. Dengan kata lain, kandungan seledri dapat berperan sebagai pelindung otak dari kerusakan jangka panjang.

Berpotensi Melawan Sel Kanker

Seledri juga dikaitkan dengan manfaat dalam mendukung pencegahan perkembangan sel kanker. Penelitian tahun 2015 menunjukkan bahwa luteolin dapat memperlambat pertumbuhan beberapa jenis sel kanker pada hewan. 

Senyawa ini bekerja dengan menghambat pembentukan pembuluh darah baru di sekitar tumor, sehingga penyebaran sel kanker dapat ditekan. Tidak hanya itu, luteolin juga berpotensi meningkatkan efektivitas obat kemoterapi sekaligus membantu mengurangi efek sampingnya.

Menurunkan Kadar Kolesterol

Ekstrak daun seledri diketahui memiliki efek menurunkan kadar kolesterol, berdasarkan studi tahun 2015 pada tikus dengan tekanan darah tinggi. Antioksidan dalam seledri dipercaya membantu mencegah penumpukan kolesterol di aliran darah. Dengan demikian, jus seledri dapat menjadi pilihan alami bagi mereka yang ingin menjaga kadar kolesterol tetap stabil sebagai bagian dari pola hidup sehat.

Membantu Menurunkan Tekanan Darah

Beberapa penelitian berskala kecil, termasuk di wilayah Jawa pada tahun 2019, menemukan bahwa konsumsi jus seledri dapat menurunkan tekanan sistolik maupun diastolik. Meski diperlukan penelitian lanjutan dengan cakupan lebih luas, data awal ini memperlihatkan bahwa seledri berpotensi menjadi alternatif alami untuk membantu mengelola hipertensi.

Menjaga Kesehatan Jantung

Kesehatan jantung seringkali dipengaruhi oleh kondisi tekanan darah tinggi yang berlangsung dalam jangka panjang. Proses perubahan bentuk dan fungsi jantung yang dikenal sebagai remodelling dapat dicegah dengan bantuan luteolin. Studi tahun 2015 menunjukkan bahwa tikus yang diberi luteolin mengalami remodelling jantung yang lebih ringan akibat perlindungan antioksidan dari radikal bebas.

Berpotensi Mendukung Kesuburan Pria

Walau penelitian pada manusia masih terbatas, antioksidan dalam seledri dinilai dapat membantu meningkatkan kualitas sperma. Kajian tahun 2016 terhadap 16 penelitian hewan menemukan bahwa 13 di antaranya menunjukkan seledri mampu menjaga kesuburan. Antioksidan membantu melindungi sperma dari kerusakan oksidatif, sehingga berpotensi meningkatkan jumlah dan pergerakannya.

Terkini